PERBEDAAN
PERMAINAN BOLA VOLI INDOOR, PANTAI, DAN MINI
I NYOMAN AGUS
SANTIKA ARDIANA
BOLA
VOLI
A. Sejarah Bola Voli
1.
ASAL
MULA PERMAINAN BOLA VOLI
Pada tahun 1895
WILLIAM G.MORGAN seorang guru pendidikan jasmani YOUNGMAN CRISTIAN ASSOCIATION/YMCA di kota Hoyake negara bagian Massachusets Amerika Serikat mencoba
memainkan memukulkan bola menyebrang di atas net,
yang mula-mula hanya bertujuan untuk olahraga rekreasi dalam
lapangan yang tertutup (indoor)
Morgan menggunakan
net-net tenis yang ia gantungkan setinggi 2,16 m dari lantai selanjutnya sebagai bola di pakai bagian
dalam bola basket bola itu kemudian di pantulkan secara terus-menerus melewat
net, jadi
bola itu tidak boleh menyentuh lantai (harus divoli) nama yang di berikan
permainan baru itu adalah “MINONETTE’’.
Morgan kemudian
menulis kepada Spalding dan Brothers suatu perusahaan industri alat-alat olahraga agar di buatkan bola sebagai
percobaan. Tidak lama kemudian permainan tersebut didemonstrasikan didepan
ahli-ahli pendidikan jasmani dalam suatu konprensi di Springfild College,
Springfield Massachusets dan atas anjuran dokter Alfred T.
Halstled anggota dari YMCA College setelah melihat bahwa dasar yang di pergunakan dalam
permainan Mignonette adalah MEN VOLI
bola atau memukul-mukul bola hilir mudik di udara, maka permainan mignonette
ini kemudian di ubah menjadi bola voli, permainan ini cepat meluas,
karena digemari oleh masyarakat.
2.
LAHIRNYA
INTERNASIONAL VOLLEY BALL FEDERATION
(IBF)
Bola voli maju
dengan pesat sekali sesudah perang dunia yang pertama.
Masing-masing negara Eropa mendirikan induk organisasi volley ball-nya yang di ikuti dengan pemikiran berdirinya suatu induk organisasi
internasional.
Atas usul Polandia
diadakan suatu pertemuan 22 negara yang hadir dalam Olimpiade Berlin pada tahun
1936, pokok
pembicaraan berkisar pada pembetukan organisasi IVBF.
Akan tetapi mengingat suhu
politik maka pembentukan IVBF ditangguhkan,
tetapi internasional tehnikal
Committee Of Volley Ball, dapat didirikan yang di gabungkan bersama
Internasional Hand Ball Federation,
sebagai persiapan berdirinya IVBF, dibentuk Organizing Committee pada tanggal 26
agustus 1947 anggotanya terdiri dari 5 negara yaitu :
Chekoslowakia, Perancis, Polandia, Yugoslapia,
Uni Soviet diketuai oleh Roland tahun 1947. Kongres
pertama dapat dilaksanakan di paris, di hadiri 15 negara, dengan demikian internasional volley ball federation secara resmi terbentuk
yang berkantor pusat di Paris, di hadiri
15 Negara.
Dengan demikian
Internasional Volly ball Fedaration
secara resmi terbentuk yang berkantor pusat di Paris dan PAUL LIBAUD dari Preancis
terpilih sebagai Presiden yang pertama, sebagai dasar pegangan peraturan permainan dipakai
peraturan bola voli yang berlaku di Amerika Serikat.
3.
PERKEMBANGAN
BOLA VOLI DI ASIA
Lebanon adalah
Negara Asia pertama menjadi anggota IVBF pada tahun 1947,
sedangkan perkembangan bola bola di Asia, mulai di India
pada tahun 1900 yang memperkenalkan adalah DE GRAY,
seorang ahli pendidikan jasmani dari YMCA, GAILY dan
ROBERTSON ( juga dari YMCA ) memperkenalkan olahraga ini pada Negara Cina.
Sedangkan Timur
Jauh mengenalnya pada waktu itu tahun 1910 dari EL WOOD EL BROWN, tetapi
diperkenalkan pada waktu itu tidak seperti bola voli yang di Eropa, yaitu
sistim yang menggunakan 6 pemain bola voli di Timur Jauh : Jepang, Korea dan
Fhilipina menggunakan sistim 9 pemain dan disebut “The For Editern Vollyball Sistim “ atau “ Nine Timur Tengah “ atau
sistim 9 orang.
Pada tahun 1951
Jeoang dan Fhilipina menjadi anggota IVBF, kedua Negara inilah yang menjadi
pelopor negara-negara Asia Timur Jauh menjadi anggota IVBF.
4.
PERKEMBANGAN
BOLA VOLI DI INDONESIA
Olahraga ini sudah
dikenal di Indonesia sejak penjajahan Belanda,
sekitar tahun 1928, diperkenalkan oleh guru-guru Belanda
yang bertugas disekolah-sekolah lanjutan HBS dan AMS. Datangnya tentara
pendudukan Jepang mempunyai andil dalam memperkenalkan Bola Voli, terutama di
Indonesia bagian Timur oleh KAEGUN (Angkatan Laut Jepang),
setelah kemerdekaan Indonesia banyak bekas tentara
Belanda bergabung dengan tentara RI, melalui mereka TNI telah berjasa
mempopulerkannya dalam masyarakat Indonesia.
Sejak PON ke II
yang diselenggarakan di Jakarta Bola Voli selalu termasuk olahraga yang dipertandingkan dalam
setiap PON. Pembentukan organisasi Bola Voli Nasional dipelopori oleh Surabayah
( IPVOS = Ikatan Perkumpulan Volley
Ball Surabaya ) dan di Jakarta PERVID = Persatuan Volley
ball
Indonesia Jakarta atas jasa baik Ketua Komisi Teknik KOI Dr. AZIZ SALEH,
diadakan rapat pembentukan oleh IPVOS dan PERVID, disalah satu ruangan di stadion IKADA dengan dihadiri
tokoh-tokoh olahraga lainnya.
Perkembangan
permainan bola voli dewasa ini sangat sejalan dengan perkembangan permainan
bola voli diiringi dengan munculnya bermacam-macam jenis permainan voli,
semua ini tentu saja dimaksudkan untuk menunjang
peningkatan prestasi
voli itu sendiri.
Macam-macam jenis permainan voli yang sedang berkembang
:
1. BOLA VOLI (Indoor)
Bola voli merupakan suatu olahraga
permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu yang dipisahkan dengan net.
Permainan di atas lapangan bebentuk empat persegi panjang, di tenga - tengah lapangan dipisahkan dengan
dibentangkan net. Permainan ini dapat dimainkan di dalam ruangan atau di
lapangan terbuka.
Tujuan permainan bola voli adalah agar setiap regu dapat
melewatkan bola melalui atas net sampai bola yang dilewatkan tidak menyentuh
lantai di dalam daerah atau lapangan sendiri. Dalam permainan tiap regu
berusaha untuk memasukkan bola ke daerah lawan melewati atas net dan berusaha
memenangkan permainan dengan cara mematikan bola di daerah lawan dnegan
menggunakan teknik-teknik bermain bola voli yang benar.
Untuk mendapatkan kemenangan, setiap pemain bola voli harus
menguasai teknik dasar memainkan bola karena penguasaan teknik dasar menentukan
menang atau kalahnya suatu pertandingan.
2. VOLI PANTAI (Outdoor)
Voli pantai merupakan variasi dari
bola voli, yang dimainkan di atas pasir. Dua tim yang dipisahkan oleh jaring
memukul bola voli
menggunakan lengan atau tangan. Para pemain berusaha untuk memukul bola melawati atas jaring
agar memasuki lantai di daerah lawan, serta harus mencegah bola jatuh di daerah
mereka sendiri. Permainan
bola voli pantai dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing tim terdiri dari 2
orang pemain dan tanpa ada pemain cadangan.
Permainan bola voli berkembang pesat sekali,
sehingga pada Olympiade 1996 di Atlanta yang akan datang sudah masuk sebagai nomor resmi yang akan
dipertandingkan. Voli pantai populer sebagai aktivitas
rekreasi di tempat-tempat yang memiliki pantai berpasir yang luas, namun sering
juga dimainkan di lapangan pasir yang bukan di pantai. Bahkan, olahraga ini populer di
beberapa negara yang tidak berbatasan dengan laut, seperti Swiss. Olahraga ini
termasuk olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade, dan badan tertingginya
adalah Fédération Internationale de
Volleyball.
3. VOLI BOLI MINI (Mini Volley)
Permainan
bila voli mini merupakan permainan bola voli yang dimainkan di atas lapangan
kecil dengan 2 sampai 4 orang pemain dari tiap-tiap tim dan mempergunakan
peraturan yang sederhana. pembinaan bola voli untuk anak-anak usia dini yaitu
sekitar 9 - 13 tahun. Bola voli mini merupakan cara terbaik untuk mempelajari
ketrampilan dasar. Dengan cara ini tiap pemain lebih banyak menyentuh bola dan
ukuran tempat bermain lebih kecil selaras bagi dasar ketrampilan ini.
Umumnya
peraturan bola voli mini sama dengan peraturan bola voli biasa, hanya terdapat
beberapa hal yang ditrapkan demi kebutuhan dan kemampuan para pemula
muda, maka peraturan bola voli mini disederhanakan sebagai berikut:
Dua regu masing-masing terdiri dari 4
pemain dan 2 pengganti, bermain di lapangan yang berukuran lebar 6 m dan
panjang 12 m. Tinggi net (jaring) 2,10 m bagi tim putra maupun putri. Bola
sesuai dengan kreteria yang tertera pada peraturan biasa hanya lebih ringan (±
200 gram).
B.
Perbedaan
Permainan Bola Voli (Indoor), Bola Voli Pantai (Outdoor)
dan Bola Voli Mini
Perbedaan yang
paling signifikan antara permainan bola voli dalam ruangan (indoor),
bola voli pantai (outdoor) dan bola voli mini terletak pada
lokasi dan jumlah pemain pada setiap timnya.
1. Pada permainan
bola voli dalam ruangan, lokasi yang digunakan untuk melangsungkan pertandingan
berupa lapangan dengan permukaan yang keras. Sedangkan permainan bola voli
pantai dimainkan di atas lapangan dengan lapisan pasir yang cukup tinggi. Yang
kedua, pemain bola voli
pantai dalam setiap tim berjumlah 6 orang. Sedangkan pada
permainan bola voli pantai, pemain dalam setiap tim hanya berjumlah 2 orang. Kemudian pada permainan voli mini
jumlah pemainnya terdiri dari 4 pemain utama dengan cadangan 2 orang (lokasi
sama dengan voli dalam ruangan).
2. Lapangan yang
digunakan dalam permainan bola voli pantai memiliki ukuran yang lebih sempit
jika dibandingkan dengan lapangan bola voli dalam ruangan. Jika pada lapangan
bola voli dalam ruangan memiliki ukuran 18 x 9 meter, maka lapangan yang digunakan pada permainan
bola voli pantai hanya berukuran 16 x 8 meter. Kemudian pada bola voli mini memiliki ukuran lapangan ± 6 x 13,60 m mempergunakan lapangan bulutangkis.
3. Panjang net bola voli dalam ruangan
9, 50 meter, pada voli pantai panjang net 8, 50 meter dan pada bola voli mini
panjang net yaitu 7 meter dengan lebar 90 cm.
4. Permainan bola
voli pantai menggunakan jenis bola dengan ukuran yang lebih besar dan lebih
lunak dari pada bola yang
biasa digunakan dalam permainan bola voli dalam ruangan. Voli pantai : warna bola lebih
cerah (oranye, kuning, pink, putih, dll) lingkaran sedikit lebih besar dari
pada untuk dalam rungan (66 - 68 cm untuk FIVB Internasional Kompetisi) berat
harus sama (260 - 280 gram), tekanan dalam akan sedikit lebih rendah (171-221 mbar atau hpa (0,175 - 0,225
kg/cm2). Sedangkan dalam ruangan terbuat dari kulit atau tiruan
kulit dengan keliling 65 - 67 cm, berat bola 260 -280 gram dengan tekanan
udaranya 0,30 - 0,325 kg/ cm2 atau 294,3 - 318,82 mbar. Permainan bola
voli pantai menggunakan bola dengan tekanan internal yang lebih rendah. Kemudian pada bola voli mini ukuran
bola yang digunakan bernomor 4 (lebih
kecil dan ringan dari bola voli biasa) dengan garis tengah 22 - 24 cm dan
beratnya 220 - 240 gram.
5. Dalam permainan bola voli pantai tidak
terdapat garis 3 meter
sedangkan pada voli dalam ruangan terdapat garis 3 meter.
6. Permainan bola voli dalam ruangan
terdapat garis serang, sedangkan pada permainan bola voli mini tidak terdapat
garis serang. Kemudian pada permainan bola voli pantai juga tidak terdapat
garis serang.
7. Permainan bola voli dalam rungan tinggi net putra 2,43 meter, tinggi net putri 2,42 meter. Sedangkan pada
bola voli mini tinggi net 2, 10 meter, tinggi net putri 2,00 meter. Tinggi net
putra dan putri pada bola voli pantai sama dengan bola voli dalam ruangan.
8. Jika seorang
pemain bola voli pantai melakukan block, sedangkan block tersebut membentur net
hingga terpental dan terjadi kontak dengan blocker tersebut atau dengan pemain
pasangannya, maka kontak tersebut akan dihitung sebagai satu pukulan.
9. Dalam permainan
bola voli pantai, menyeberang ke area lawan melalui bawah net tidak dianggap
sebagai sebuah pelanggaran, selama hal tersebut tidak mengganggu gerakan tim
lawan.
10. Dalam permainan
bola voli pantai dikenal istilah Open-hand
dinks, yaitu mengarahkan atau mengoper bola ke arah area lawan hanya dengan
menggunakan ujung jari-jari. Dalam permainan bola voli dalam ruangan, tehnik
ini diperbolehkan. Namun, tehnik ini adalah salah satu pelanggaran jika
seseorang mempraktekkannya dalam permainan bola voli pantai.
11. Servis pada
permainan bola voli pantai dalam satu tim dilakukan secara bergantian antara
pemain yang satu dengan pemain yang lain. Namun, dalam permainan ini tidak
diperlukan putaran pemain.
Sedangkan pada permainan bola voli dalam ruangan servis dilakukan secara
bergantin (searah jarum jam). Kemudian pada permainan bola voli mini posisi pemain belum dibatasi ( posisi masih tetap urutan
serve adalah rotasi biasa).
12. Dalam
permainan bola voli pantai para pemain bebas berada di posisi mereka sendiri, tidak ada posisi yang ditentukan di
dalam lapangan.
Tidak ada kesalahan posisi.
13. Permainan voli pantai tidak ada
pergantian pemain, karena tidak terdapat pemain cadangan.
14. Selain tidak
terdapat seorang libero, dalam
permainan bola voli pantai juga tidak diberlakukan sistem pergantian pemain
seperti dalam permainan bola voli dalam ruangan.
15. Biasanya,
sebagian besar pemain bola voli pantai akan bermain tanpa menggunakan sepatu (barefoot). Hal ini dapat dilakukan
berdasarkan keinginan pemain itu sendiri maupun berdasarkan peraturan yang
telah ditetapkan.
16. Permainan bola
voli pantai dimainkan dalam 3 set. Tim pemenang adalah tim yang pertama kali
menang dalam 2 set. Pertandingan pada setiap set akan berlangsung hingga 21
poin, pada dua set pertama. Dan pada dua set pertama ini terdapat 2 poin
sebagai poin tambahan. Sedangkan pada set yang ketiga, permainan hanya akan
berlangsung hingga 15 poin, dengan 2 poin tambahan.
17. Sebelummnya pakian untuk bola voli
pantai khususnya bagi perempuan hanya ada dua pilihan. Yang pertama adalah two piece bikini pilihan yang kedua
adalah pakian tertutup yang ketat (full
body suit) yang biasanya dipakai saat musim dingin. Namun, kini atlet bola
voli pantai perempuan boleh memakai celana pendek dan atasan berlengan.
18. Dalam bola voli pantai menggunakan
kode tangan yang dibuat dibelakang punggung oleh seorang pemain untuk
memberitahu rekan setimnya teknik permainan yang akan dimainkan. Tujuan kode
ini dibuat dibelakang punggung yaitu untuk menghindari agar lawan tidak melihat
kode yang disampaikan.
C.
Refrensi
Dalam
penyelesaian paper ini adapun refrensi yang saya dapat dari :
Ø Anggia.2012.Makalah Bola Voli. From: http://makalahanghia.blogspot.com/2012/07/
makalah-bola-voli_29.html.
22 Oktober 2013
Ø Brown, Richard L. dan Joe Henderson.2001.Bugar
dengan Lari. Jakarta : Rajagrafindo Persada.
Ø Direktorat Pendidikan Dasar.1996. Metode
Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan di Sekolah dasar. Jakarta :
Mawar Gempita.
Ø Husni, Agusta.tt. Buku Pintar
Olaharaga. Jakarta: Mawar Gempita
Ø Kantor Menteri Negara Pemuda Olahraga.
1999. Petunjuk Pelaksanaan Senam Kesegaran Jasmani 2000.
Ø Kokasih, Engkos. 1985. Olahraga; Teknik
dan Program Latihan. Jakarta: Akademi Pressindo